Tanggal 19

Sebulan.

Bagi yg dapet tiket Coldplay, melewati satu bulan dan beberapa bulan lagi menuju acara, itu hal yang sangat menyenangkan.

Beda insan beda cerita. Bagi orang yg pikirannya dipenuhi sesuatu yg membuat kepikiran setiap hari, itu adalah tekanan dan siksaan. Satu bulan rasanya sangat lamaaaaaaaaa sekali.

Well, aku akan mendedikasikan satu postingan ini untuk mengeluarkan beberapa bagian riak di pikiranku yang mengganggu malam dan siangku. Kenapa sampai didedikasikan? Karena ini adalah salah satu biggest mistakes i've made. Kalau boleh memutar waktu, salah satunya akan kupakai untuk kembali ke waktu itu, membatalkan untuk pergi ke rumahnya dan tetap berdiam di rumah sampai entah kapan perasaan itu hilang dengan sendirinya.

Semenjak hari itu, aku jadi takut bersosial media, takut salah satu atau beberapa hal yang ku tulis akan menyebar, dan takut untuk berkenalan dengan lelaki manapun lagi. Kejadian yang sepertinya tidak akan pernah hilang sampai kapanpun dari memori, selalu menghantui, dan membuatku selalu was was saat akan bepergian. Aku lebih tidak siap lagi misalnya tiba tiba bertemu dengannya dan spontan berlari menjauh.

Oh iya, hal hal yang jauh lebih menyebalkan juga terjadi setelahnya. Aku jadi lebih sering bermimpi tentang dia. Sesederhana chattingan, atau jalan bareng, yg ku tau itu hal yg sepertinya tidak mungkin terjadi. Yah, persetan. Aku melakukan kesalahan itu juga karna percaya pada satu mimpi kan? Padahal aslinya aku tidak percaya mimpi. Gak bisa ini, sekali gak percaya ya harus selamanya gak percaya. Sadarlah aku bukan nabi dan rosul yg mimpinya selalu murni petunjuk dari Allah.

Hal menyebalkan kedua adalah kenyataan bahwa aku belum bisa berhenti menyukainya, dan ini adalah siksaan. Orang lain, ini adalah obatnya. Satu satunya hal yang bisa membuatku berhenti menyukai seseorang adalah, dia punya orang lain. Pada semua orang yg pernah ku sukai selama ini, kayaknya move on ngga pernah butuh waktu lebih dari seminggu, karna gampang, aku dapat obatnya dengan melihat dia bersama yang lain.

Saat hendak keluar rumah, aku sering berdoa agar bisa melihatnya berdua dengan perempuan lain, melihatnya dari jauh. Aku akan tersenyum lega, karna kudapatkan itu obatnya. Atau sesekali melihat sosmednya secara incognito, melihat tanda tanda apa dia sudah bersama yang lain. Jawabannya masih sama. Takut. Ragu. Malas PDKT. Pesimis. Semua sifat yg aku gemes pengen jitak. Sampai pernah aku punya keinginan buat marahin orang yg mematikan optimisnya orang yg kusukai ini, siapa lagi kalau bukan mantannya. HAHAHA. Tidak mungkin ferguso. Tidak akan pernah mungkin ku lakukan. Masa depanku jauh lebih berharga daripada ngurusin masa lalu orang lain. Tenang saja dunia, aku bukan pelabrak kok hehehe.

Yah begitulah, secuil kisahku. Kisah yang sangat tidak penting sebenernya bagi dunia.
Tapi ini adalah salah satu perjalanan cinta terbaik yang pernah kurasakan, terima kasih ya Allah atas pengalamannya.

Pengalaman yang sangat unik. 

Jika biasanya aku, dan kebanyakan orang memulai menyukai orang lain karena alasan fisik atau perlakuan baik yg bisa jadi fake karena ada maunya, kali ini aku menyukai orang karena pemikiran, prinsip, dan pengalaman hidupnya. 

Jika biasanya aku, hanya memendam perasaan atau bahasa gaulnya 'cinta dalam diam', kali ini aku berhasil mengeluarkan kata kata yang ternyata menyayat diriku sendiri. Melamar seseorang dengan presentasi dan data. WKWK. Kayaknya bagus juga dibikin novel, diambil dari kisah nyata dengan ending yg dimodifikasi dari sad ending menjadi happy ending. Yaa, masok masok. Emang kisah plot twist yg happy ending itu kebanyakan fiksi kan.

Jika biasanya aku, akan dengan mudahnya move on dengan cepat sesuka apapun dengan orang lain, akan sangat mudah jalannya karena selalu mendapat sinyal bahwa orang itu sudah berpasangan. Sialnya aku hampir selalu menyukai orang yg ternyata sudah punya pacar/calon. Jadi inget pernah waktu SMA suka sama orang cuma sehari. Ya belum masuk tahap suka sih, tertarik aja. Siangnya ketemu, malem stalking FB nya udah punya pacar, wkwkwkw. Gampang banget hidup kalo jelas hitam putihnya gini. Ya, kali ini aku menyukai orang abu abu, yg pesimis dan sepertinya mau jombz dalam waktu yg cukup lama. Apa ngga gemes dengan orang seperti ini?

Lucu juga kalau dipikir secara keseluruhan, meskipun kalo inget noktahnya apa yg terjadi tepat tanggal 19 April itu ya bikin nyesek sih.



Comments

Popular posts from this blog

Hey, Cream Heroes

a Servant

Review Series "Kenapa Belum Nikah?" Part 2