Mimpi di Siang Bolong

Semakin hari, semakin dewasa, aku semakin menyadari. Bahwa hidup tidak bisa selalu diperjuangkan. Ya, bukan lagi masalah "mendapatkan" apa yang kita inginkan, hanya sekedar "memperjuangkannya" pun tidak selalu bisa.

Salah satu sifat diriku yang agak ku sesali di masa sekarang ini adalah, ambis. Sifat yang memiliki dua mata pisau, dan secara tidak sadar sekarang telah melukai atau bahkan menusukku.

Hari ini adalah 10 hari terhitung sejak aku membuat salah satu kesalahan terbesar dalam hidupku. Hati dan pikiranku berat, berat sekali. Hari hari hanya memikirkan bagaimana memutar waktu. Aku gagal jika memang gagal dari sananya, aku bisa ikhlas lahir batin dalam semenit. Tapi jika gagalnya itu dari aku?

Sepertinya sulit sekali memaafkan diri ini seumur hidup.

Di hari hari ini, kadangkali aku flashback memikirkan hal hal yang sudah terjadi sejauh ini. 

Aku gagal mendapatkan pekerjaan impianku hanya karena takut. Aku gagal mendapatkan uang ratusan juta hanya karena salah bicara yg hanya satu menit. Dan terakhir aku gagal mendapatkan hati orang yg kusukai hanya karena salah strategi.

Bermimpi untuk menjadi sukses pada apapun mimpi kita, adalah mimpi di siang bolong. Dunia ini sangat keras bung. Dia tidak akan peduli seberapa kuat dan kerasnya kamu berusaha, kecuali jika pemilik dunia ini berkehendak.

Semua tergantung Dia.

Comments

Popular posts from this blog

Hey, Cream Heroes

Tanggal 19

a Servant