a Servant
Kalau dipikir, tenyata udah lama juga ya ngga nulis. Kemarin waktu ultah yg ke seperempat abad sebenernya pengen nulis refleksi, tapi yaa... mana waktunya?
Kadang dalam waktu yg sangat singkat, banyak hal di luar nurul bisa terjadi. Dalam dua bulan terakhir, Allah mengizinkanku mengunjungi 4 negara dan 9 kota berbeda, sepertinya itu akan jadi salah satu bulan terpadatku, entah kedepannya akan sesibuk apa.
Yaa meskipun mostly adalah perjalanan dinas (bukan healing). Ini agak mengingatkanku pada kisah Isra' Mi'raj sih, dimana Allah mengibur rasul-Nya dengan perjalanan karena keterpurukannya. Ya Allah menyuruhku untuk bekerja lebih baik, mungkin kata Allah "Hee ayo bangkit, jangan sedih terus, kerja lagi ibadah lagi yg semangat, ini tak kasih hadiah perjalanan buat awal biar kamu semangat lagi"
Makasih banyak ya Allah ❤🥺
Perjalanan membuatku menyadari banyak hal, bahwa banyak hal yg bisa ku lakukan dan jauh lebih bermakna dibanding memikirkan hal hal yang sudah terjadi.
Dan tau, apa tujuan hidup terbaruku saat ini? Being a Servant. Alias, pelayan.
Pelayan untuk hal hal yang sudah ditakdirkan untukku. Mengelola perusahaan yg entah akan jadi apa nantinya ini, merawat keluargaku, kucing kucingku, rumahku, dan tentu saja.... Penciptaku.
Yaa kesana kemari, melakukan ini itu, bekerja siang malam dengan segenap jiwa raga, itulah pelayanan.
Pelayan, agaknya ini istilah yg sering dipake di agama samawi sebelah ya. Tapi makin kesini, perasaanku seperti "kalau dalam Islam ada orang semacam biarawati, mungkin aku akan mendaftar"
Comments
Post a Comment