4S
Apa yang kau tulis, apa yang kau ucap, pertangung jawabkanlah....
Iya, aku akan bertanggung jawab
Sebuah prinsip yg sebenernya terdengar bodoh itu, aku tau.
Sejujurnya, aku mendapat ilham akan prinsip tersebutpun, karena aku putus asa. Ada dua pilihan dalam hidup, satu memperjuangkan sesuatu dan beriman akan ketercapaiannya, yang kedua adalah membelakangi dunia, alias tidak mengejar apapun, tidak peduli pada ambisi dunia, dan selalu senang dengan kegagalan di dunia. Karna apa? Rasa pedih itu akan terkonversikan sebagai tabungan di kemudian hari. Tentunya setelah berusaha.
Bertahun tahun yang lalu aku selalu hidup dalam pilihan pertama. Berambisi akan sesuatu, memperjuangkannya, dan mendapatkannya. Ya pasti ada gagalnya, tapi gagal gagal itu tidak berarti dan sebentar juga akan berhasil lagi.
Bisa dikatakan, aku adalah orang yang sangat beruntung sejak dulu. Oleh karena itu, saat mendengar kalimat "habiskan jatah gagalmu selagi masih muda", mungkin untukku jatah gagalku terakumulasi di belakang, hingga berpulang.
Tenang, aku akan bertanggung jawab dengan tetap mencintai Allah seburuk apapun diriku. Karna hanya Dia yang mencintai aku, seutuhnya.
Untuk diriku, terima kasih, sudah hidup dan mampu berjuang sejauh ini. Tidak apa apa untuk bertanggung jawab pada prinsipmu yang buruk, yang penting apa yang dilakukan tetap yang terbaik.
Hal yang lebih baik dari menerima dan berusaha keras menerima luka, adalah mencintai lukanya ☺
Ya Allah, hamba akan bekerja keras lagi setelah ini, dan akan siap dengan sengsara sengsara berikutnya, jika memang itu mauMu, itu takdirMu, terimakasih telah mencintai hamba sejauh ini. Permintaan hamba hanya satu saat ini, matikanlah hamba dalam keadaan husnul khotimah dan masukkanlah hamba ke surgaMu bersama orang yang bertawakal.
Hamba sungguh tidak apa apa sengsara sekarang, daripada merasakah pedihnya siksa dan api neraka. Maka, bersihkanlah hamba selagi disini dengan kesengsaraan.
Comments
Post a Comment