Tentang Impian

Menulis di waktu waktu beberapa menit lagi sudah berganti hari. Aku ingin menulis tentang impian.

Apa sih impian itu?

Coba kita lihat gambar ini
Sebuah chat ku dengan seorang teman yg sudah berjuang bersamaku, selama kurang lebih 8 tahun terakhir. Ya meskipun di lini yang berbeda.

Kau tau? Dia mewujudkan banyak hal di list impianku. Memiliki seorang pacar yg supportif sejak kuliah, menjadi partner kerja dan prestasinya, menikah tidak lama setelah lulus, bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji yg wow, bisa punya rumah dan kendaraan yang dibeli sendiri, berlibur ke banyak tempat impian, dan terakhir yg paling baru... lulus beasiswa untuk S2 bareng suaminya di luar negeri.

Aku terdiam. Aku iri? Jujur iya.

Tapi semakin aku memahami bagaimana kerja kehidupan.

Ternyata, tidak ada yg namanya "impian" yang gagal. Yang ada, antara kita MENGALAMI atau MELIHAT mimpi kita terjadi pada orang dekat kita yang bisa kita lihat secara langsung. Ya, semua impian kita pada hakikatnya terwujud, entah pada diri kita sendiri, atau orang lain dan kita diizinkan Allah untuk menyaksikannya.

Benar juga. Mimpiku diwujudkan orang lain. Begitu juga apa yang terjadi di hidupku, yg mungkin dulu tidak pernah kuinginkan. Mengelola perusahaan, sibuk kesana kemari, mungkin adalah impian orang lain yg Allah titipkan padaku untuk dilihat orang itu. Kita semua saling mengejar dan mewujudkan impian orang lain.

Aku merenungi kembali hal hal yang ku tangisi di masa lalu. Banyak penyesalan yang selalu membuat ingin mengulang waktu. Tapi, ya buat apa? Mau diulang juga takdir akan tetap sama. Sekuat apapun, sebenar apapun kita berbuat, takdir akan tetap sama. Hanya pahala yang membedakan.

Benar kata Bae Suzy, jangan menyesali setiap keputusan yang kamu buat. Hiduplah dengan biasa.

Biasa.

Biasa.

Salam dari aku, manusia sejuta impian yang... tidak lagi bermimpi. Bukan karena menyerah, tapi karna hasrat dalam hidup sudah hilang dan ingin menjadi, biasa.....


Comments

Popular posts from this blog

Hey, Cream Heroes

a Servant

Review Series "Kenapa Belum Nikah?" Part 2